sebastian guillemets

Our Dreams about Future is one thing that Money cant Buy! - sebastian.



Monday, 9 August 2010

And She's Run For Me . . .

agi lagi dan lagi sebuah cuplikan kisah hidup yang indah gue temukan di dalam kehidupan gue.. dan kali ini terjadi begitu saja dan melibatkan gue dan Dia.. sebelum gue memulai cerita indah ini gue hendak memperjelas dulu.. sebuah cerita yang gue akan ceritakan ini adalah sebuah pengalaman yang benar benar terjadi pada gue dan jujur gue ngga akan lupa, cerita mengenai sebuah perjalanan singkat yang dengan emosi yang kuat dan pasti akan gue ingat sampai akhir hayat.. =)

sebelumnya lagi, sebelum gue memulai cerita gue ini dengan tagline ' Jakarta, Soekarno - Hatta International Airport, 1705 WIB ' gue akan menjelaskan dulu, bahwa penumpang ( pesaawat ) ada berbagai macam antara lain adalah :
1. penumpang tepat waktu, tiba satu sampai dua jam di muka sebelum keberangkatan.
2. penumpang kepagian, tiba tiga sampai empat jam di muka sebelum keberangkatan.
3. penumpang santai, tiba pas pada waktu keberangkatan.
dan yang terakhir adalah
4. penumpang pelari, atau bahasa kerennya ' a minute passenger ' yang tiba beberapa detik sebelum akhirnya pesawat tinggal landas.

dalam kisah ini, Gue dan Dia adalah ' a minute passenger ' itu dan berikut adalah kisah kita..

Jakarta, 170310 / Soekarno-Hatta International Airport, Around 1705

semuanya berawal dari kelalaian Gue yang seenak bero, janji jam 1/2 3 untuk ke Bandara, eh ternyata jam 2 baru ajah jalan nganterin nyokap gue ke suatu tempat yang jelas jaraknya jauh dari Bandara.. dan ternyata menit bahkan jam tersita di tempat tersebut, sehingga gue telat untuk ke bandara hingga 2 jam.. itu parah.. gue akui itu parah dan membuat Dia sangat naik pitam.. namun bagaimanapun juga gue tetap jalani semuanya meski dengan semua resiko yang ada..

sampai juga akhirnya di terminal pukul 1625, sedangkan flight gue itu jam 1730, jadi waktu check in terakhir itu adalah jam 1645.. Gue masih tetap santai dan berpikir bahwa semuanya akan mulus mulus dan lancar ajah, toh gue dah sampe juga di terminal yang gue janjikan.. keburukan dimulai secara perlahan dan benar benar menampar gue sekencang mungkin, ternyata kita salah terminal.. harusnya gue di terminal 2D malah di terminal 3 sedangkan waktu check in hanya tinggal 10 menit lagi.. bergegaslah gue langsung menuju terminal yang seharusnya.. kepanikan mulai muncul dan menggemparkan ruang di dada gue, tapi gue tetep cool.. karena sesampainya gue di terminal tujuan, check in counter tetep ajah terbuka dan masih banyak penumpang yang mengantri, jadi gue pikir yah santai lah, kondisi pada saat itu adalah gue belum urus fiskal, belum check in dan belum urus penambahan bagasi yang harus dilakukan di terminal 1 ujung banget.. selagi menunggu, gue bilang ke Dia untuk tetap tunggu di antrian check in counter dan gue mau mengurus bagasi dulu, berjalanlah gue ke counter bagasi yang letaknya nan jauh di mato..

sesampainya di counter bagasi, pelayanan cukup berjalan dengan lancar meski sedikit lamban yah.. setelah urusan dengan bagasi selesai, gue berjalan kembali ke check in counter..

suara speaker di tengah kebisingan penumpang lain yang menunggu : Perhatian kepada penumpang AirAsia dengan kode penerbangan QZ7790 dengan tujuan Jakarta - Singapore, diharapkan untuk menaiki pesawat karena pesawat sebentar lagi LEPAS LANDAS! ( sekali lagi LEPAS LANDAS, BUKAN SIAP TERBANG ataupun SIAP UNTUK MENERIMA PENUMPANG ) kontan! ngga pake kredit! gue langsung lari, dan dengan segera semuat otot di badan gue menegang dan pemikiran sudah mulai kacau ( sekitar 18% menuju tahap error lah ) sesampainya gue di check in counter dengan kondisi ngos - ngos an dan tingkat error otak sudah mulai meningkat menjadi 25%, gue mendapati antrian check in yang masih saja panjang dan Dia masih mengantri dengan santai, Dia bisa santai karena tingkat emosi Dia masih 75% dan tingkat kecemasan masih 1%, jadi yah begitu deh.. dengan segera gue meminta berkas berkas check in yang Dia pegang dan menuju pos check ini dan menindaklanjuti proses check in nya..

sesampainya di depan, petugas mendapati gue dengan kaget ketika gue menyebutkan kode penerbangan gue QZ7790, dia dengan serentak bereaksi, ASTAGA! 10 menit lagi tinggal landas pesawatnya, ini bagasi sudah tidak bisa di urus lagi disini, kamu dan teman kamu harus lari ke pesawatnya, kalau tidak tiket kamu akan sia sia.. tingkat error otak gue ter-boost secara mendadak menjadi 75% ketika mendengar HARUS LARI, KALAU TIDAK TIKET HANGUS, tapi bukan karena itu juga sii, sebenarnya terboost juga karena gue BELUM URUS FISKAL DAN JUGA IMIGRASI.. jadi banyak printilan yang bisa menelan secara perlahan waktu 10 menit yang gue punya, jujur gue panik dan gue mendatangi Dia dengan panik, tapi Dia masih santai meski sudah sedikit terlihat panik dari raut wajahnya.. secepatnya gue bergegas ke counter pengurusan bebas fiskal dengan npwp.. untungnya disana tidak lama, setelah dari counter fiskal gue dan Dia dengan bawaan koper kami masing - masing lari menuju counter imigrasi..

sesampainya di counter imigrasi, ketika melakukan check, petugas imigrasi menanyakan mengenai kartu check in yang harusnya diberikan di counter check in, dan gue ngga dikasih oleh petugas counter check in, si petugas imigrasi memaksa gue harus kembali lagi ke check in counter untuk minta kartu itu, jadi gue mundur lagi dari counter imigrasi dan berlari lagi ke check in counter untuk minta kartu itu sama petugas check in counter dan waktu sudah mulai terkuras dengan perlahan.. gue tidak lagi punya 10 menit.. setelah mendapati kartu tersebut, gue langsung lari lagi ke imigrasi dan sebelum ke imigrasi, si petugas sempat membekali gue dengan petuah ' minta di cap dulu ajah kartunya, isinya belakangan soalnya udah ketinggalan pesawat ini ' ternyata oh ternyata itu cuma petuah tawar ajah karena toh ngga berlaku, malahan ketika gue sampaikan petuah itu ke petugas imigrasi malah dibalesin, itu PROSEDUR!.. telat yah telat tapi PROSEDUR! tetap PROSEDUR!.. ya udah jadi karena PROSEDUR! jadi aye terpaksa mundur lagi dari meja imigrasi dan MENGAMPRAK / NGEDEPROK / duduk di lantai tanpa alas apapun juga untuk mengisi kartu check in sesuai dengan PROSEDUR! yang ada.. setelah diisi, barulah gue diizinkan untuk masuk dan menuju gerbang keberangkatan yang ditujukan..

ngga sampai disini ajah kepanikan terjadi, ternyata oh ternyata lagi gerbang D4 itu letaknya di ujung pelosok banget dah, jadi kalo cuma jalan gue jamin kaga mungkin nyampe dan say da da to singapore dah.. akhirnya gue meminta Dia untuk berlari menuju gerbang keberangkatan dan biarlah gue yang bawa semua barang bawaannya.. jujur jujur dan sejujur jujurnya.. ketika melihat si Dia berlari menuju gerbang keberangkatan untuk mempertaruhkan nasib kita berdua, ngga sanggup lagi gue bendung air mata gue, bukannya cengeng, tapi emosi, panik, cemas ketar ketir dan sedih semuanya campur jadi satu.. bener bener perasaan yang sangat random dan keluarannya pun juga random ( dengan nangis ) dalam hati gue penuh akan pengharapan bahwa pesawat masih akan menunggu bagaimanapun juga, dengan berjalan membawa semua barang bawaan, gue cuma bisa lihat Dia berlari dan perlahan lahan hilang dari jarak pandang gue dan akhirnya gue ngga bisa lihat Dia lagi..

sejujurnya aku katakan, semua ini adalah salah ku
membiarkan dirimu berlari dan menanggung semua itu
berat hati ini untuk melihat mu hilang secara perlahan
sekuat mungkin mataku ini mencarimu dari antara orang - orang
namun kamu sudah tidak ada lagi di dekat ku, di tengah kecemasan
hanya satu yang buatku tenang, aku percaya sepenuhnya kepadamu..


akhirnya sampailah gue di terminal D4, gue bisa ngelihat Dia akhirnya, berdiri dalam sebuah antrian yang cukup panjang dengan sedikit tersenyum, sepintas gue bingung ' kenapa dia tersenyum ? apa ada yang menggembirakan ataukah karena terlalu sedih jadi sampai tersenyum ? ' Dia mencoba menenangkan diri gue dengan mengatakan bahwa pesawat yang hendak membawa kita pergi itu delay, saat itu juga mata gue melihat ke papan pengumuman dan yakin bahwa pesawat gue itu ngga mungkin delay karena ngga ada informasi lebih lanjut.. ternyata dan oh ternyata lagi Dia salah lihat kode penerbangan donk.. kode penerbangan yang delay itu adalah QZ7786 sedangkan gue 7790.. matilahh.. kepanikan terjadi lagi dan dengan muka abstrak gue bilang saam dia ' pesawat kita bukan delay, tapi sudah terbang karena udah ngga ada lagi kode penerbangannya di terminal D4 ' akhirnya gue meminta dia untuk maju kedepan dan menanyakan kelanjutannya kepada petugas, siapa tahu petugas bisa bantu.. ternyata memohon pertolongan kepada petugas tidak membuahkan hasil yang begitu banyak, petugas cuma menegaskan bahwa KITA mengantri di GERBANG YANG SALAH, yang harusnya kita tuju buka D4 tapi D5, yah meski cuma tinggal ngesot, tapi ketika mata gue ngesot duluan ke gerbang D5, jantung gue berdetak super kencang karena di dalam ruang tunggunya itu sudah kosong, macam ruang tunggu baru mau dibersihin.. gilaaaa.... berarti gue ketinggalan pesawattt........ ehh tapi tunggu dulu, munculah satu mas mas berkalungkan tanda pengenal AIRASIA sambil hendak menutup pintu gerbang, dan gue langsung kontan - tunai langsung cair - memanggil si mas mas itu dan meminta tolong..

baru sebentar masalah gue jelaskan dia langsung mengambil HT dan menghubungi pesawat seraya berkata ' JANGAN TERBANG DULU MASIH ADA 2 ANAK'' YANG BELUM NAIK ' kesel tapi seneng juga sii.. kesel karena 21 tahun sudah berusaha eksis di dunia eh masih digolongkan anak anak, seneng karena dia berani untuk meminta pesawat jangan terbang pada saat itu juga.. setelah dia mengabarkan berita heboh itu, temen" awak pesawat yang bertugas pada berkumpul dan menolong kita, membantu kita memasukkan koper ke dalam alat pendeteksi bagasi.. jujur gue dah sedikit tenang, eh ga lama setelah koper gue melintas ke dalam alat pendeteksi, petugas pendeteksi langsung bilang ' WADUH, gawat nii ada koper yang bawa banyak air, ga boleh nii.. buka buka.. ' gue langsung mikir koper siapa lagi sii nii rese banget sii, eh ternyata itu koper gue sendiri yang berisikan 4 larutan penyegar cap kaki 3 dan 2 kaleng susu beruang.. sebenarnya itu adalah alat penyambung hidup buat di negara tetangga biar badan dan perut tidak canggung seutuhnya.. akhirnya gue keluarkan lah itu perlengkapan perang, dan membuangnya tapi sebelum di buang sempet gue tanya ke petugas ' boleh saya minum dulu ngga nii pak? aus banget nii lari lari ' dan dibolehkan.. lumayan deh menurut gue.. terus sisanya gue tinggalkan di tong sampah deket alat pendeteksi itu.. pas masuk ke dalam ruang tunggu, pas tuker boarding pass, ada salah seorang petugas yang bilang bahwa bagasi gue terlalu besar untuk dibawa ke kabin, jadi dia bisa bantu kita untuk memasukkan bagasi ke bagasi yang semestinya, ngga harus dibawa ke dalam kabin.. lagi lagi gue kesel dan senang.. keselnya, alat penyambung hidup gue udah dibuang terlebih dahulu padahal itu koper semestinya bisa dimasukkin ke pesawat. kalo senengnya, yah baru gue jelasin tadi, kalo koper gue akhirnya bisa menikmati ruangnya sendiri bersama teman - teman koper lainnya hulala hulala..

sesampainya di dalam kabin pesawat yang dingin dan sejuk, gue keringatan basah kuyup dan lusuh, dan jadilah pusat perhatian segenap penghuni kabin pesawat, tapi gue cuek karena akhirnya gue sampai di pesawat meski harus nangis-ngamprak-kecapean-b
uang minuman dll..................................tapi, ada tapinya nii, gue belum ngerasa tenang sii selama di pesawat karena masih mikir ' hemm tuh koper beneran masuk apa ngga yah ? kalo ngga masuk okelah, tema liburan gue adalah gembel canggung di negara orang.. eh ternyata koper sampe dengan selamat, tapi koper si Dia ngga selamat sii karena sempat di rusak bagian penguncinya.. well selebihnya, gue cuma bisa bilang liburan gue kali ini amat sangat ' sumpah mampus ' menyenangkan.. =)

sesampainya diatas sana, aku berdoa kepada yang ESA
berterima-kasih kepada-Nya karena telah menghadirkan dirimu,
yang bisa kupercaya secara penuh
dari atas sanapun aku menatap ke bawah, kulihat samudra biru yang indah
kulihat juga perpaduan langit dan rembulan yang begitu mempesona
tapi segenap hati kukatakan, aku tetap tidak akan tenang di dalam semua keindahan itu
apabila kedua mata ini tidak lagi menemukanmu setelah kau sirna
terima kasih dariku untuk Dia.


n/.a sebastian'10

bagi yang suka, jangan kasih cendol karena ane lagi diet Gan
bagi yang tidak suka, jangan lempar bata karena ane bukan toko bangunan
cukup jempol aje Gan, biar cerita ane makin oke kayak rcti

awak nak keluar dulu lah, salam hangat dari awak, jangan nak panik tetap berjaga dan berhati hati.
=)

No comments:

Post a Comment